entah mengapa akhir-akhir ini merasa tasik menyaingi bandung. dingin sekali. saya yang biasa kuat off road malam pun mengalah untuk pensiun dulu sampai waktu tak ditentukan untuk mentolerir ketidaknyamanan badan. tidak kuat membonceng, memilih yang dibonceng saja atau tidak keluar malam kecuali terpaksa.
seperti sekarang di malam 28 ramadhan, saya bermaksud membuat wedang jahe*rumus diklatsar korsa dulu kalau kedinginan*. namun, apa daya setelah saya membeli seperempat gula merah ternyata eh ternyata jahe di rumah sudah tidak layak makan. jadi saya hanya menggolakan air teh dan gula merah saja. rasanya pun nano-nano. ah yang penting hangat dan mampu menahan kantuk saya.
dinginnya tasik tidak hanya dirasakan oleh saya tapi juga oleh beberapa orang rumah. berarti saya normal. namu tampaknya fenomena ini tidak membuat orang-orang di tasikmalaya surut untuk menhunting perelengkapan menyambut hari kemenangan. hayooo siapa aja yang menang?
buktinya tadi saja jalan cihedeung macet. mudah-mudahan mesjid agung yang ada disebelah gak jadi kosong gara-gara banyak yang hijrah ke mall, hehe
pertanyaan tadi, hayooo siapa yang menang?
kamu gimana??
aku??eum....rada mengenaskan?bagus sekali??
ah...aku saja tidak tahu. hanya berharap bertemu lagi ramadhan tahun depan biar bisa lebih baik*maruk yah?hehe
dinginnya tasik....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar